wow...UN tlah selesai...leganya...
itulah secerca ungkapan kelegaan setelah pelaksanaan Ujian Nasional tingkat sekolah menengah atas yang dilaksanakan sejak 20 April hingga 24 April 2009. tampaknya UN bukanlah hal baru dalam dunia pendidikan di Indonesia karena setiap tahun ujian ini serempak dilaksanakan di seluruh sekolah di Indonesia untuk mencapai target kelulusan SMA, bahkan Sekolah menengah pertama atau SMP sudah diberlakukan UN untuk menentukan Kelulusan mereka dari jenjang pendidikan tersebut.
Kontrofersi UN tak urung terjadi pada setiap pelaksanaannya, hal itu dikaitkan dengan tingginya tingkat ketidaklulusan para siswa. Stress menjadi hal yang menghantui para pelajar menjelang pelaksanaan UN bahkan tak sedikit kasus bunuh diri pelajar akibat UN.
akankah UN terus menjadi momok bahkan teror yang menghantui para pelajar Indonesia?
sebenarnya pemerintah mengadakan Ujian Nasional tidak lain adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia karena sebagaimana diketahui Indonesia adalah salah satu negara Asia Tenggara yang bertetangga dengan Malaysia, contohnya. Akan tetapi dapat dilihat kualitas pendidikan antara keduanya. Indonesia tertinggal dari negara tetangga Malaysia, padahal dahulu kala Indonesia dikenal sebagai negara yang bermutu pendidikan tinggi dengan eksistensi Guru dan staff pengajar lainnya namun selang beberapa tahun hingga kini dapat dilihat perbandingan yang nyata bahwa standar kelulusan atau nilai minimal yang menjadi standar kelulusan Malaysia lebih tinggi daripada Indonesia.
Ada apa dengan Kita...?
hmmm...sulit memang memecahkan masalah yang bisa dibilang cukup pelik dan memprihatinkan, Pendidikan yang seharusnya menjadi kebanggaan dan hal terdepan justru berubah menjadi momok menyeramkan dengan adanya UN. ini dapat dikatakan sebuah asumsi namun kenyataannya itulah yang terjadi.
Tidak seharusnya pendidikan dijadikan kambing hitam atas kegagalan pelajar dalam menjalankan ujian nasional karena sesungguhnya 3 tahun bukanlah waktu yang cepat apalagi lambat untuk menggali ilmu di strata sekolah menengah. siapakah yang harus disalahkan? pemerintah? Gurukah? atau para pelajar itu sendiri???
setiap orang memiliki asumsi berbeda akan hal ini, jelas ujian Nasional dilaksanakan guna meninjau hasil belajara siswa selama 3 tahun, pemerintah tidak bisa dipersalahkan seutuhnya dalam menanggapi hal ini, namun Guru tak ayal menjadi kambing hitam yang juga dipertanyakan eksistensinya karena Guru dituntut untuk dapat memberikan pendidikan dan pengajaran maksimal bagi siswanya sehingga mereka dapat dengan siapnya menghadapi Ujian Nasional.
lagi-lagi pemerintah...mengapa UnN harus diadakan sedangkan kualitas dan fasilitas tiap sekolah berbeda-beda? Suatu keberuntungan bagi sekolah yang berlokasi di Perkotaan yang memang terjangkau dari pengawasan pemerintah daerah khususnya, namun bagi sekolah-sekolah yang letaknya kurang strategis atau bahkan jauh dari pusat keramaian dengan tenaga pengajar terbatas bahkan kekurangan staff ahli, apakah adil jika UN "dipaksa" tetap terlaksana secara merata bagi seluruh siswa dengan menjadikannya standar kelulusan pelajar Sekolah menengah?
sungguh tak adil...kemampuan siswa berbeda...apakah pemerintah menutup mata mereka dengan begitu rapatnya sehingga tidak memperhatikan pelajar di daerah terpencil?...untuk apa UN menjadi standar kelulusan di INdonesia, sungguh pemerintah tidak berkaca mutu pendidikan di Indonesia sangat rendah sehingga tidak cukup hanya mengandalkan Un sebagai standar KElulusan pelajar menengah....dan lain-lain...
beribu komentar, kritik hingga cemoohan berhamburan guna mempertanyakan eksistensi UN sebagai standar kelulusan bagi pelajar sekolah menengah di Indonesia padahal sesunggunya UN adalah usaha pemerintah yang patut dihargai melihat kemampuan siswa Indonesia yang beraneka ragam maka pemerintahpun tidak langsung menetapkan standat kelulusan yang begitu tinggi tetapi bertahap dariyang paling rendah hingga tinggi, sekedar informasi bahwa tahun 2009 standar kelulusan naik dari 5.25 menjadi 5.5...
ups..sebenarnya tidak ada gunanya ditakutkan karena cepat atau lambat UN tiap tahunnya dilaksanakan...so..Ustadz Rizal pernah mengatakan bahwa kita harus yakin dan berpegang pada keyakinan AKU BISA....
A....Allah is Always in my heart....
K....Knowledge is the Power...
U....Undefeatable...
B....Be Convidence...
I.....Impression...
S....Spirit...
A....ACTION..
yah..nasihat memang mahal dan nampaknya mudah didapat namun mengapliksikannya dalam kehidupanlah yang terpenting...so..KEEP SPIRIT....!!!